HOME

Senin, 20 September 2010

Hari ini dan kemarin..

Beberapa hari yang lalu tepatnya hari Rabu aku pergi ke Magetan. Sedikit tak ceritakan tentang perjalananku.Berangkat dari Malang jam9 pagi, aku pergi ke Magetan gak sendiri. Perginya sama temenku Mijon namanya, dia obsesi banget buat pergi ke Palestina. Setiap perjalanan musti tiba-tiba dia ngucapin takbir dengan tangan dikepal dan ditunjukkan ke atas "Allahuakbar!!". Biarin dah..
Lanjut, perjalanan kami sekitar 2 jam sampai di Jombang. Di Jombang kita mampir ke rumah temen. Gila, disana kita makan kaya orang kesetanan, katanya yang punya rumah sih udah dimasakin banyak. Yauda kita sikat aja, yang lebih keren lagi kita malah minta dibungkusin makanannya. Emang dasar keong racun kita ni.(hhe...gak nyambung).
Dari Jombang kami masih mengalami perjalanan yang masih panjang banget. Duwh sampe kapalan kali ya pantatku, duduk lama banget di motor. Tapi untungnya ak gak sakit perut. Perjalanan kami lama banget, berangkat dari Malang jam9 sampe di magetan jam3, nah loh...berapa jam tuh.
Di Magetan kita cuma beberapa jam sih, tapi seneng banget. Bayangin aja, disana aku nonton film Kadir Doyok. suka banget aku nonton itu. Masa Kadir bilang ke cewe "Kapan kita kemana?"..aneh banget..haha
Udah ah. cerita yang lain, hari ini ma kemarin di tempatku ada 2 orang meninggal berurutan lagi. Yang 1 tetanggaku, yang 1 nya lagi ayahnya temen TK ku. Emang bener, dan kita harus percaya sama al-Qur'an "Setiap yang bernyawa pasti mati". mesti siap-siap ni...:D
Cuma pengen numpang cerita aja....

MASYARAKAT

MASYARAKAT
MENURUT TALCOTT PARSON

Talcott Parson adalah seorang tokoh sosiologi beliau biasa dikenal seorang Bapak Fungsionalisme (paham fungsional). Talcott Parsons lahir di Colorado Springs tahun 1902, sebuah Kota kecil di Amerika serikat bagian tengah. Ayah Parsons adalah seorang pendeta kongregasional dan professor pada sekolah teologi, karena itu latar belakang Parsons banyak dipengaruhi oleh kehidupan yang lingkungannya sangat religius protestantisme asketik.
Menurut Talcott masyarakat adalah fungsional.
1. Masyarakat merupakan satu kesatuan yang secara struktur haruslah fungsional.
2. Masyarakat itu seimbang (equilibrium).
3. Jika tidak ada keseimbangan maka akan memunculkan keseimbangan berikutnya.
4. Masyarakat selalu berjalan dalam koridor saling menguatkan dalam nilai-nilai bersama.
5. Tindakan manusia mencerminkan orientasi nilai dasar dan keharusan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Dalam kehidupan masyarakat, individu tidaklah mungkin dapat hidup sendiri maka dari itu individu melakukan sosialisai dengan individu lainnya dari hasil sosialisasi inilah terbentuk sebuah masyarakat karena individu yang saling membutuhkan. Menurut Talcott Parson masyarakat merupakan satu kesatuan yang secara struktur harus fungsional. Masyarakat berjalan sesuai dengan tugasnya dan kebutuhannya masing-masing. Individu dalam masyarakat jika seorang individu hidup sesuai dengan nilai-nilai bersama yang sudah disepakati maka akan timbullah keseimbangan dalam kehidupan masyarakat. Dan jika tidak ada keseimbangan akan timbullah keseimbangan baru. Seperti sebuah kasus. Dalam sebuah masyarakat terdapat individu yang hidupnya tidak sesuai dengan nilai-nilai yang sudah disepakati, dari hal yang dilakukan individu tadi mengakibatkan kehidupan masyarakat tidak seimbang maka masyarakat menciptakan keseimbangan baru dengan cara menghukum individu tadi. Maka dari itu setiap individu yang bermasyarakat pasti akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Karena jika tidak akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam masyarakat.

Minggu, 19 September 2010

Hujan tak henti bukan berarti bencana...

Sudah beberapa lama cuaca tidak menentu. Musim hujan dan musim panas kini tidak diketahui dan dapat diperkirakan seperti ilmu yang sebelumnya saya pelajari ketika di bangku sekolah dahulu. Kini cuaca seperti semaunya sendiri, ketika ingin hujan ya hujan kalo ingin panas ya panas. Malah beberapa hari ini selalu turun hujan. Gara-gara hujan juga di Jakarta ibu kota negara kita digenangi air. Di jombang juga di daerah Ploso ketika beberapa hari lalu kami melewati banjir di daerah itu.
Kadang kita berpikir, hujan itu azab tuhan, atau mungkin kita mengira bumi sudah mulai tua. Emang sih, dua pernyataan itu mungkin ada benernya juga. Mungkin Tuhan marah sama kita, jadinya diturunin hujan melulu tiap hari. Atau mungkin juga emang bumi kita udah tua.
Tapi, dibalik semua itu kita sebagai manusia kan juga gak bisa selalu nyalahin Tuhan dan bilang kalo bumi kita udah tua. Egois banget kita.
Tau gak, sering kita berpikir kalo semua yang terjadi dalam kehidupan kita akibat dari ulah kita sendiri. Emang bener kan? sekarang liat aja ketika hujan di daerah tempat tinggal kita yang sebenarnya Tuhan udah menyediakan tempat tinggal yang udah PERFECT!!!yang jauh dari banjir, longsor, dan bencana lainnya akibat dari hujan. Semuanya salah kita sendiri karena sebelumnya kita gak terlalu memperhatikan apa yang dilarang ama Tuhan. Contohnya kita sering buang sampah di sungai padahal sungai kan tempatnya air, bukan tempat sampah. Kalo tempatnya air diisi bukan air ya cepet penuh jadinya banjir tuh.
Pindah dari masalah ngomongin Tuhan kita ngomongin bumi. Enak aja bumi dibilang tua. bumi kita akan selalu tetap muda kalo kita selalu menjaga bumi ini. Hujan yang ngakibatin bencana-bencana bukan karena bumi kita tua tapi sebenarnya itu emang cara bumi buat merecovery bumi itu sendiri. Karena kondisi bumi yang tidak seimbang karena ulah manusia jadi bumi punya cara-cara sendiri buat ngobatin pusingnya itu (tidak seimbang). Liat aja sekarang, es di kutub utara makin hari makin berkurang. Dari hal ini aja mungkin bisa ditarik kesimpulan. Kalo bumi gak sering-sering hujan atau keseringan panas mungkin tanah air kita sudah tenggelam oleh air. SAVE OUR EARTH !!!!!